Cerita Seks Terbaru | Cerita Seks Dewasa | Tante Maniak Seks | Seks Jilbab | Skandal Seks | Cerita Seks 2018 | Cerita Seks 2019 | Cerita Seks Bergambar | Cerita Bokep | Cerita Dewasa | Cerita Hot |Kisah Seks | Cerita Panas | Cerita Mesum | Cerita Seks Bokep | Cerita Sex
18plusceritaseks - Hari ini tanggal 15 Februari, tepat sehari setelah valentine. Gadis ini, Eunri, menatap kearah langit biru, Ia menarik nafas panjang, semalam adalah malam yang berat. Seluruh artis terkenal Korea berkumpul merayakan valentine bersama. Banyak artis yang merayakan malam itu bersama kekasih mereka, tetapi sebagian lagi hanya sendirian dan datang demi meramaikan.
Salah satunya adalah Eunri, dia datang hanya sebagai pemanis dan hanya untuk menemani adik kecilnya, Eunji. Eunji bersenang-senang semalam, dia menikmati malam itu bersama kekasihnya, Cho Kyuhyun. Iri? Ya, Eunri sangat iri pada adiknya. Kalau boleh jujur, ia menyukai Kyuhyun, jauh sebelum adiknya itu mengenal Kyuhyun sendiri. Tapi kenapa, kenapa harus adiknya yang mendapatkan cinta pria itu? Ia menenangkan dirinya, ia sangat membenci pikirannya saat ini.
Seks Akibat Nonton Film Blue
“Eonnie, semalam adalah malam yang saaaangat indah. Kyuhyun benar-benar pria yang romantis, aku sangat mencintainya. Dia mengajakku pindah ke apartementnya, apakah boleh?” Eunji mengintrupsi khayalan Eunri. Gadis berwajah lembut itu segera menatap adiknya sedikit galak.
“Tidak boleh.” jawabnya tegas. Eunji menatap memohon kepada Eunri. “Apa yang harus ku katakan pada Appa dan Eomma jika mereka mengetahui putri bungsunya tinggal seatap dengan seorang pria yang bukan suaminya?”
“Mereka jangan sampai tau.” rengek Eunji berharap Eunri berubah pikiran.
“Tidak boleh! Bagaimana kalau terjadi apa-apa? Kamu itu tanggung jawabku, aku tidak bisa membiarkanmu. Terserah mau membujuk atau merajuk, jawabannya tetap tidak boleh.” Eunri tetap tak tergoyahkan, Eunji cemberut.
“Eonnie, kau jahaat!!!” teriak Eunji lalu masuk ke kamarnya.
“Hah, aku hanya tidak siap…” ya, Eunri hanya tak siap, ia tak siap kehilangan adiknya, ia tak siap melihat adiknya berpelukan mesra dengan cintanya, ia tak siap mengecewakan orangtuanya, ia tak siap dengan resiko yang akan ditanggungnya.
Eunri mengusap kasar wajahnya, akhir-akhir ini permintaan adiknya untuk tinggal di apartement bersama Kyuhyun semakin intens, hampir tiap hari gadis itu memohon dan merengek. Ia lelah dengan permintaan itu, tapi dia tak mau bersikap kasar pada Eunji. Bagaimanapun, dia sangat menyayangi Eunri daripada hal lainnya.
Eunri diam, ia mendengar suara telepon berbunyi dan itu jelas bukan telepon genggam miliknya, itu pasti milik adiknya. Ia menatap ke segala arah hingga menemukan telepon genggam adiknya ada diatas kasur.
“Ah, dia meninggalkan telepon genggamnya.” Eunri mengambil telepon itu dari atas kasur. Hyunnie itulah si penelpon, Cho Kyuhyun. Eunri menjawab telepon itu dengan sedikit gemetar.
“Y-yeoboseyo?”
“Eunji, sayang, jadi bagaimana? Eonnie mu memperbolehkan?” suara pria dari ujung sana, Eunri menarik nafas, suara yang sangat disukainya,
“Kyu, ini Eunri, Eunji sedang berada di kamarnya.”
“Benarkah? Astaga, maafkan aku, aku tidak menyadarinya padahal suara kalian sedikit berbeda, hahaha…”
“Ya, tidak papa. Jadi apa maksudmu ‘Eonnie mu memperbolehkan’ Kyu?”
“B-bukan masalah besar, hahaha…” Eunri dapat merasakan bahwa pria ini tengah gugup.
“Jika ini berhubungan dengan meminta ijin dariku pastilah sesuatu yang penting. Apakah itu? Masalah pindah apartement?”
“Ya, begitulah, hahaha…” Eunri menarik nafas, entah kenapa hatinya terasa sakit. “Ehem, jadi apa kau mengijinkannya?”
“Seperti jawabanku yang biasa Kyu, jawabannya tidak.”
“Haah… jadi begitu…” nada kecewa terdengar jelas di telinga Eunri. “Bisakah kita bertemu? Hari ini di café yang biasa?”
“Ya, baiklah, aku kesana sekarang.”
“Baiklah, sampai jumpa.”
Sambungan telepon terputus. Eunri menarik nafas panjang, ia baru menyadari satu hal, sedari tadi ia telah menangis.
“Kyu, disini!” gadis itu berseru seraya melambaikan tangannya kearah pria berambut coklat gelap yang baru saja tiba.
“Brrr… padahal sedang musim panas tapi sedingin ini.” keluh pria itu. Gadis ini tersenyum ketir, cuaca diluar sana tak sedingin hatinya kini.
“Jadi kamu ingin menyampaikan apa?”
“Seperti yang kamu ketahui, ini masalah pindah apartement. Aku tau kamu ini Eonnie nya tapi bukankah kamu terlalu mengekang Eunji?” Kyuhyum menatap Eunri serius. Tatapan yang membuat Eunri hampir meleleh.
“Aku tidak mengekangnya Kyu, aku tengah melindunginya.”
“Apakah aku terlihat seperti penjahat sampai kamu harus melindunginya dariku?”
“Aku tak melindunginya darimu, aku melindunginya dari kemungkinan dikucilkan oleh keluarga kami karena tinggal bersama pria yang bukan suaminya.” Eunri bersikap tenang seraya menyeruput teh pesanannya.
“Kalau begitu bagaimana jika kami menikah?”
Deg… seketika jantung Eunri berdetak kencang, sangat kencang hingga membuat dadanya terasa perih. Pertanyaan pria ini menusuk langsung ke jantungnya, menyakiti dirinya. Tangannya gemetar hebat, dengan segera ia menurunkan cangkirnya agar pria di hadapannya tak menyadari bahwa tangannya tengah bergetar.
“Apa kau yakin dengan keputusanmu? K-kau tau kan banyak hal yang membatasi kalian? L-lagipula itu… i-itu…” Eunri berbicara begitu cepat, ia sangat amat panik sekarang ini. Alasan apa yang bisa diberikannya agar mencegah mereka bersatu.
“Aku rela melakukan apa saja demi Eunji. Aku mencintainya.” tatapan mata Kyuhyun melembut, ia tersenyum mengingat wajah cantik gadisnya.
Baca Juga : Cerita Dewasa Cewe Kontrakan
Eunri semakin tak kuasa, seluruh tubuhnya bergetar hebat. Ia berdiri dengan cepat dengan mata menatap lantai, membuat Kyuhyun dan seluruh orang di café menatap heran kearahnya, ia berusaha menormalkan dirinya. Tangannya menggepal, ia mengangkat kepalanya dan berusaha tersenyum, walau itu hanya senyum palsu dan mengandung banyak kepedihan yang kini dirasakannya.
“Kalau begitu, segeralah menikah. Jika kalian sudah menikah aku tak lagi bisa melarang. Maafkan aku harus pulang sekarang, aku ada janji dengan seseorang. Tolong traktir aku dulu, aku akan bayar pesananku jika kita bertemu lagi.” Eunri tersenyum lalu berjalan keluar dari café senormal yang ia bisa.
Eunri terus berjalan tanpa arah, air matanya perlahan mengalir tepat saat hujan turun membasahi seluruh tubuhnya. Semua orang berlarian menghindari hujan tapi tidak dengannya, ia tetap berada di bawah hujan, ia hanya ingin menangis dibawah hujan. Ia tak peduli sebasah apa dan sekacau apa dirinya sekarang, dia hanya ingin melepaskan sakit yang kini dirasakannya.
0 comments:
Post a Comment